PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DEMOKRASI DAN EKONOMI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Individu Mata Kuliah Ekonomi Politik
Disusun Oleh :
Eva
Faizatul Arofah
Prodi
Ilmu Administrasi Negara
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
2012
Demokrasi, seperti konsep-konsep politik terapan lain, kekuasaan, pemerintahan,
birokrasi dan lain-lain merupakan istilah yang sering kita dengar. Konsep
demokrasi inilah yang menjadi landasan dalam mengelola negeri kita, Republik
Indonesia. Namun, akhir-akhir ini, kualitas politik di Indonesia mengalami
kemorosotan. Kejadian ini ditandai dengan maraknya kasus korupsi, suap dan
beberapa kasus lain yang merugikan negara hingga milyaran rupiah oleh pejabat pemerintahan birokrasi Indonesia. Sehingga banyak sekali
pertanyaan dari masyarakat, “Benarkah konsep demokrasi sebagai landasan negeri
kita?”
Demokrasi
berasal dari bahasa Yunani, demokratia, demos (rakyat) dan kratia (kekuasaan).
Secara garis besar, demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, demokrasi merupakan (bentuk
atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantara wakilnya.
Dengan beberapa pengertian tersebut dapat kita ambil unsur-unsur
pokok atau fundamental dalam diri demokrasi. Unsur -unsur fundamental inilah
yang mengalami distorsi dalam penerapannya di Indonesia. Tanpa membandingkan
sistem pemerintahan lain (bukan demokrasi) kita akan melihat unsur-unsur fundamental
demokrasi dengan kenyataan atau realitas penerapannya di Indonesia.
Pertama, demokrasi merupakan bagian dari filsafat liberal. Demokrasi
berati hak kewajiban individu dalam mengepresiasikan dirinya secara bertanggung
jawab. Kebebasan individu ini penting karena akan mendorong kemajuan pikiran
dan selanjutnya peradapan manusia karena dalam kondisi terkekang kemajuan
pikiran tidak dapat diwujudkan. Kedua, dalam kehidupan bernegara demokrasi berarti
membatasi kekuasaan pemerintah demi melindungi hak dan kepentingan rakyat.
Pengertian ini berasal dari pandangan liberal yang senantiasa penuh prasangka
terhadap kekuasaan negara yang cenderung disalahgunakan. Ketiga, demokrasi
identik dengan pelaksanaan pemilihan umum yang bebas, kompetitif dan jujur. Keempat,
demokrasi identik denan partisipasi rakyat secara bebas dan bertanggung jawab. Kelima, demokrasi
identik dengan penyelesaian masalah pada semua tingkatan secara dialogis dan
tidak dengan kekerasan. Namun pada
kenyataannya penyelesaian masalah kerap dengan jalan
kekerasan. Ormas pendukung golongan tertentu sering menghakimi sendiri suatu
masalah yang tidak sesuai dengan mereka tanpa jalur hukum yang berlaku.
A.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam demokrasi di Indonesia
diantaranya adalah:
1. Buruknya Kinerja Lembaga
Perwakilan dan Partai politik
Lembaga perwakilan merupakan suatu kekuatan dalam
demokrasi. Dikatakan sebagai kekuatan dalam demokrasi karena lembaga perwakilan
ini menjadi tempat atau wadah yang menampung aspirasi rakyat dan segala curahan
hati rakyat. Segenap keinginan rakyat disalurkan melalui lembaga perwakilan
rakyat yang dibentuk secara demokratis, yakni melalui jalan pemilu yang
diadakan tiap lima tahun sekali. Melalui
naungan partai politik, para wakil rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat
siapa yang akan menjadi wakil-wakilnya dalam pemerintahan. Wakil-wakil itulah
kelak yang akan menyuarakan segala keinginan dari rakyat. Artinya lembaga
perwakilan memegang amanat dan mandat langsung dari rakyat. Dibutuhkan lembaga
perwakilan untuk menjadikan sistem demokrasi berjalan sesuai dengan yang
diharapkan oleh rakyat. Karena lembaga perwakilan ini merupakan wakil-wakil
yang telah di pilih oleh rakyat. Artinya rakyat telah mempercayakan segala hal
yang berkaitan tentang kelangsungan hidup rakyat kepada badan perwakilan.
Intinya, keberadaan badan perwakilan merupakan karakteristik utama bagi sistem
politik yang menganut demokrasi. Pada saat
sekarang ini nampaknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik menjadi
persoalan yang sangat berat. Masalah-masalah yang terjadi contohnya adalah :
ü
Para wakil rakyat yan telah
terpilih sering lalai dalam melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat
ü
Kurangnya perhatian lembaga
perwakilan terhadap rakyat karena di dominasi oleh kepentingan partai mereka
ü
Partai politik dijadikan kekuatan
seorang penguasa yang mengatas-namakan rakyat untuk memperoleh kekuasaan
ü
Agenda dan program partai politik
belum memenuhi kebutuhan-kebutuhan penting rakyat
Dari beberapa masalah di atas dapat kita lihat, buruknya
kinerja lembaga perwakilan saat sekarang ini membuat semakin terpuruknya
pelaksanaan demokrasi pancasila di Indonesia. Para wakil rakyat yan telah terpilih sering lalai dalam melaksanakan
tugas sebagai wakil rakyat
Banyak para wakil rakyat yang melalaikan tugas-tugasnya
sebagai wakil rakyat. Kelalaian lembaga perwakilan rakyat dapat kita saksikan
saat diadakannya rapat paripurna. Banyak anggota dari lembaga perwakilan yang
tidak hadir. Banyak kursi-kursi kosong saat melakukan rapat. Padahal rapat
paripura merupakan urusan yang sangat penting disitu akan dibahas
persoalan-persoalan yang sedang terjadi mengenai rakyat atau pemerintahan.Tidak
hanya itu saja, banyak ditemukan pada saat rapat paripurna berlangsung, banyak anggota
dewan perwakilan yang tidak serius dalam menjalankan rapat. Ada yang sibuk main
handphone, bahkan yang baru-baru ini terjadi ditemukan adanya salah satu
anggota dewan perwakilan rakyat yang sedang menonton video porno saat rapat
paripurna berlangsung. Dari sini dapat kita lihat betapa wakil-wakil rakyat
lalai dalam menjalankan tugas dan amant dari rakyat. Demokrasi yang diharapkan
oleh rakyat pada kenyataannya kurang memberikan pilihan orang-orang yang
berkualitas.
Selain itu, kurangnya perhatian lembaga perwakilan terhadap
kepentingan rakyat disebabkan karena kepentingan partai yang lebih diutamakan
oleh lembaga perwakilan. Itu yang membuat kerja dari mereka tidak mewakili
aspirasi rakyat. Hal ini membuat keterlibatan maupun dukungan rakyat diabaikan
sama sekali.
Pengurusan partai juga saat ini
banyak diisi oleh orang-orang elit, yang memiliki modal
dan pengaruh kekuasaan daripada kader-kader partai yang ada dibawah. Ini
sungguh tidak adil, padahal kader-kader partai yang ada dibawah inilah yang
berasal dari rakyat kecil, jadi secara tidak langsung mereka mengetahui persis
apa yang diinginkan oleh rakyat. Sedangkan mereka yang hanya memiliki modal
hanya mengurusi kepentingan mereka dan partai nya saja. Saat pemilihan umum
berjalan rakyat sangat antusias dalam memberikan pilihannya. Lembaga perwakilan
hasil pilihan rakyat kemudian menunjukkan watak sesugguhnya, yakni membajak
kedaulatan rakyat untuk kepentingan yang bertolak belakang dengan keinginan
rakyat. Partai politik dijadikan
kekuatan seorang penguasa yang mengatas-namakan rakyat untuk memperoleh
kekuasaan hal itu pulalah yang kemudian membuat partai menjadi ancaman bagi
rakyat. Disebut ancaman karena ditakutkan partai menjadi kaki tangan dari
penguasa. kemudian juga melalui partai kekuasaan rakyat dihilangkan.
Dihilangkannya kekuasaan rakyat ini disebabkan oleh rendahnya dukungan suara
bagi partai-partai politik yang pengurusnya tidak diisi oleh orang-orang
kalangan menengah ke atas yang memiliki uang, pengaruh dan kekuasaan. Padahal
partai-partai yang diisi oleh kalangan menengah yang lebih memiliki ruang
kedekatan dengan rakyat. Sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas apa yan
sebenarnya yang diinginkan oleh rakyat. Masalah ini juga bisa disebabkan salah
satunya oleh adanya dominasi kepentingan kelas atas yang kurang memperhatikan
dan menangani masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh rakyat. Keberadaan
orang dalam partai menjadi tempat atau sarana untuk masuk mendapatkan
kekuasaan.
Permasalahan dalam hal ini jika
disimpulkan yaitu peran lembaga perwakilan dan partai politik
dalam menjalankan demokrasi untuk rakyat masih jauh dari harapan.
2. Krisis Partisipasi Politik Rakyat
Peranan masyarakat dalam menciptakan demokrasi sangat
ditentukan oleh partisipasi politiknya. Namun demikian tidak semua anggota
massyarakat dapat memberikan partisipasi politiknya. Penyebab dari rakyat yang
tidak mampu memberikan partisipasi politiknya adalah karena tidak adanya
peluang untuk berpartisipasi, atau karena terbatasnya kemampuannya untuk
berpartisipasi dalam politik.
Sebagai seorang rakyat yang bertanggung jawab kepada Negara, semua rakyat harus mengambil peranan dalam partisipasi politik. Karena rakyat memiliki peran sebagai pengontrol dari pemerintah terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. Di saat sekarang ini peluang rakyat untuk berpartisipasi politik sebenarnya cukup lebar. Saat sekarang telah banyak berdiri partai-partai politik di Indonesia. Partai-partai politik ini berfungsi sebagai salah satu wadah untuk menyalurkan partisipasi politik. Selain itu ikut dalam pemilihan umum yang diadakan tiapa lima tahun sekali merupakan salah satu dari partisipasi politik rakyat. Namun, saat ini terjadi masalah-masalah yang mengakibatkan rendahnya partisipasi rakyat dalam politik seperti :
Sebagai seorang rakyat yang bertanggung jawab kepada Negara, semua rakyat harus mengambil peranan dalam partisipasi politik. Karena rakyat memiliki peran sebagai pengontrol dari pemerintah terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. Di saat sekarang ini peluang rakyat untuk berpartisipasi politik sebenarnya cukup lebar. Saat sekarang telah banyak berdiri partai-partai politik di Indonesia. Partai-partai politik ini berfungsi sebagai salah satu wadah untuk menyalurkan partisipasi politik. Selain itu ikut dalam pemilihan umum yang diadakan tiapa lima tahun sekali merupakan salah satu dari partisipasi politik rakyat. Namun, saat ini terjadi masalah-masalah yang mengakibatkan rendahnya partisipasi rakyat dalam politik seperti :
ü
Pendidikan yang rendah menyebabkan
rakyat kurang aktif dalam melaksanakan partisipasi politik
ü
Tingkat ekonomi rakyat yang
mempengaruhi rakyat dalam melaksanakan partisipasi politik
ü
Partisipasi politik dari rakyat
yang kurang mendapatkan tempat dari pemerintah
Partisipasi politik dari rakyat yang kurang mendapatkan
tempat dari pemerintah
Pada saat sekarang ini partisipasi politik dari rakyat juga kurang mendapatkan tempat didalam pemerintahan. Pemerintahan lebih di dominasi oleh orang-orang kalangan atas tanpa memperdulikan aspirasi rakyat. Rakyat yang ingin berpartisipasi di dalam pemerintahan merasa sulit untuk berpartisipasi. Krisis partisipasi politik terjadi jika tindakan-tindakan atau aspirasi rakyat tidak tertampung atau tersalurkan melalui lembaga perwakilan, media masa,dan organisasi politik. Krisis partisipasi politik rakyat yang terjadi saat pemerintah tidak memperbolehkan rakyat untuk ikut campur dalam sistem politik Negara. Keadaan yang menimbulkan partisipasi politik itu jika pemerintahan menganggap hanya dirinya lah yang berhak memerintah. Mereka mengabaikan dan menolak tuntutan-tuntutan dari rakyat untuk berperan serta dalam pemerintahan.
Pada saat sekarang ini partisipasi politik dari rakyat juga kurang mendapatkan tempat didalam pemerintahan. Pemerintahan lebih di dominasi oleh orang-orang kalangan atas tanpa memperdulikan aspirasi rakyat. Rakyat yang ingin berpartisipasi di dalam pemerintahan merasa sulit untuk berpartisipasi. Krisis partisipasi politik terjadi jika tindakan-tindakan atau aspirasi rakyat tidak tertampung atau tersalurkan melalui lembaga perwakilan, media masa,dan organisasi politik. Krisis partisipasi politik rakyat yang terjadi saat pemerintah tidak memperbolehkan rakyat untuk ikut campur dalam sistem politik Negara. Keadaan yang menimbulkan partisipasi politik itu jika pemerintahan menganggap hanya dirinya lah yang berhak memerintah. Mereka mengabaikan dan menolak tuntutan-tuntutan dari rakyat untuk berperan serta dalam pemerintahan.
3. Munculnya Penguasa di dalam Demokrasi
Dalam demokrasi masalah kepentingan penguasa yang sejak
awal memang telah di khawatirkan, menjadi persoalan utama dalam demokrasi.
Pesta pora meriah saat pemilu kemudian berakhir dengan istirahat panjang
politisi. Dikatakan istirahat, karena seusai pemilu pekerjaan utama mengunjungi
raktyat menjadi terhenti. Berada di gedung DPR yang mewah, jauh lebih
menyenangkan ketimbang bertukar sapa dengan rakyat. Andaikata rakyat hendak
bertamu ke gedung parlemen, jika mau di dengar, itu harus membawa segerombolan
massa sambil meneriakkan yel-yel yang nyaring dan keras. Gedung DPR seperti
sebuah lorong yang sangat sempit, yang tidak semua orang dapat masuk kedalamnya.
Jika orang masuk dan diterima, memiliki aturan tersendiri. Bukan asal menang
pemilu, melainkan harus memiliki beberapa modal yang bisa disumbang.
Masalah-masalah yang terjadi:
ü
Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat
untuk memperoleh dukungan rakyat dan menyebabkan munculnya penjahat dalam
demokrasi
ü
Aturan hukum yang dikuasai oleh
penguasa
Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat untuk
memperoleh dukungan rakyat dan menyebabkan munculnya penjahat dalam demokrasi. Modal dan uang memiliki
peranan yang besar bagi pembentukan dukungan. Siapa yang kaya maka dia akan
sangat mudah memperoleh dukungan rakyat. Kemudian setelah mendapatkan dukungan
mereka akan mudah untuk memperoleh kekuasaan. Berkat modal dan uang, Tidak
pandang apakah mereka memiliki kemampuan untuk memimpin, dan apakah mereka
dapat benar-benar membela kepentingan rakyat, seperti yang disuarakan saat
pemilu digelar. Padahal uang yang mereka gunakan itu adalah uang rakyat.
Kebanyakan uang itu berasal dari uang hasil korupsi. Demokrasi ternyata
memberikan ruang yang luas bagi munculnya penjahat demokrasi.
4. Demokrasi saat
ini yang Membuang Kedaulatan Rakyat
Masalah keempat yang akan dibahas adalah demokrasi yang
membuang kedaulatan rakyat. Demokrasi pancasila dalam memainkan perannya tidak
jarang menelantarkan rakyat. Karena ada banyaknya persoalan yang sulit
dipecahkan. Masalah-masalah yang terjadi adalah:
ü
Peran rakyat miskin semakin
tertinggal. Terjadi banyak penggusuran, dan layanan publik yang sulit dijangkau
karena biaya yang mahal..
ü
Penyingkiran rakyat miskin karena
demokrasi di kuasai oleh kaum kaya raya
Masalah-masalah mengenai rakyat kian menjauh dari
penyelesaian dan hanya dibahas saja, tetapi tidak ada penyelesaian yang lebih lanjut.
Begitulah keadaan dari layanan publik yang tidak mendapatkan perhatian dari
pemerintah, yang asyik dengan permainan demokrasi. Demokrasi di sini lebih
sering menterlantarkan rakyat. Saat ini
orang-orang yang kaya ini menjadi penguasa baru dalam demokrasi. Sementara
rakyat miskin menjadi tertindas.
Disamping itu, ada banyak kasus pelaku korupsi yang bisa
keluar dari penjara dengan seenaknya karena perlindungan aparat setempat.
Mereka itulah orang-orang kaya raya yang bisa membeli apa saja untuk
kepentingan mereka dan untuk memperoleh kekuasaan termasuk membeli hukum.
Kekuasaan itu terbentuk bukan semata-mata karena memiliki kecakapan dalam
memimpin. Melainkan karena kuatnya modal dan uang yang mereka miliki untuk
memguasai demokrasi.
B.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam ekonomi di Indonesia diantaranya adalah:
1. Pengangguran
Pengangguran akan lebih banyak memberikan dampak yang
kurang baik bagi kegiatan ekonomi suatu Negara. Pengangguran akan menyebabkan
beban angkatan kerja yang benar – benar poduktif menjadi semakin berat,
disamping secara sosial pengangguran akan menimbulkan kecendrungan masalah –
masalah kriminalitas dan masalah sosial lainnya. Pengertian pengangguran adalah
seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat
pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi
maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
a. Jenis – jenis pengangguran
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja
atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka
pengangguran dapat dibedakan menjadi :
1). Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2). Setengah menganggur, adalah tenaga keja yang tidak bekerja secara
optimal karma tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja ini merupakan
tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3). Pengangguran terbuka,
adalah tenaga kerja yang sungguh – sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengangguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal.
b. Berdasarkan penyebab terjadinya :
1). Pengangguran
Friksionil, adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih
menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik, yang memberikan fasilitas
dan keadaan yang lebih baik.
2). Pengangguran
structural, adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan
oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran
usaha sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja
3). Pengangguran
teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi
yang menggantikan tenaga manusia. Seringkali pengangguran ini terjadi karena
kemampuan dan keahlian pekerja yang tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
4). Pengangguran siklikal,
adalah pengangguran yang terjadi karena terjadinya pengurangan tenaga kerja
yang secara menyeluruh, dikarenakan kemunduran dan resesi akonomi. Sehingga ini
mirip dengan pengangguran structural, hanya pada pengangguran jenis ini,
kejadiannya adalah lebih meluas dan menyeluruh.
5). Pengangguran musiman,
adalah pengangguran yang terjadinya dipengaruhi oleh musim. Jenis pengangguran
ini sering terjadi pada sektor pertanian.
6). Pengangguan konjungtural, adalah pengangguran
yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik – turunnya) kehidupan
perekonomian / siklus ekonomi.
c. Penyebab terjadinya pengangguran :
1). Besarnya angkatan
kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja
2). Struktur lapangan
kerja tidak seimbang
3). Kebutuhan jumlah dan
jenis terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
4). Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur
angkatan kerja Indonesia.
5).Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja angkatan daerah tidak seimbang.
d. Dampak – dampak
pengangguran :
Terhadap Perekonomian Suatu
Negara :
1). Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan
tingkat kemakmuran yang dicapinya. Hal ini terjadi karena pengangguran dapat
menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih
rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya).
2). Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari
sektor pajak berkurang.
3). Pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan ekonomi akibatnya tingkat
investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
Terhadap individu yang mengalaminya dan masyarakat :
Terhadap individu yang mengalaminya dan masyarakat :
1). Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
2). Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
3). Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik
2. Infrastruktur
Sebagaimana disinggung di depan, kondisi infrastruktur
ekonomi Indonesia berada pada titik yang nadir. Kalau pada masa orde baru, kondisi
infrastruktur Indonesia mengalami titik puncak, seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang ada sudah tidak lagi memadai. Belum lagi
kondisi infrastruktur yang kualitasnya menurun seiring berjalannya waktu.
Banyaknya jalan dan jembatan yang rusak ini tidak terlepas dari masa-masa sulit
APBN kita yang sampai tahun 2004 lebih dikonsentrasikan kepada pembayaran
hutang dan belanja barang dan gaji pegawai. Di tahun 2009, perlu
ditingkatkannya belanja pemerintah untuk keperluan infrastruktur ini disamping
menerapkan KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) untuk membangun jalan,
jembatan, pelabuhan, perlistrikan, telekomunikasi dan lain-lain.
3. Ketransmigrasian.
Menyangkut
masalah ketransmigrasian ada yang berubah pada penanganannya dibandingkan
dengan masa orde baru. Kala itu program transmigrasi berjalan dengan sangat
gencar dengan hasil yang bervariasi. Di satu daerah program transmigrasi
berjalan baik tapi di daerah lain mengalami kegagalan, namun secara keseluruhan
program transmigrasi berjalan lumayan. Paska krisis, program transmigrasi
kelihatannya sudah hampir tidak lagi terdengar gaungnya. Apalagi sejak
berlakunya otonomi daerah dimana kewenangan mengatur daerah diserahkan kepada
pemerintah daerah, termasuk mengatur datangnya penduduk dari luar daerah. Saat
ini tentunya perlu ada koordinasi antara pusat dengan daerah menyangkut masalah
transmigrasi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar